Gua Alam Purbakala Dibalik Pertambangan Karst Pangkalan Karawang

JawaPos.com -Tidak banyak yang tahu tentang keberadaan gua alam di Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan. Sejauh ini hanya komunitas penggiat alam bebas serta komunitas yang mempunyai keahlian khusus di bidang penelusuran gua yang mengetahui gua-gua di gugusan karst Pangkalan.

Berdasarkan data yang dihimpun, di gugusan karst Pangkalan sedikitnya terdapat 48 gua, diantaranya Gua Cinyurup, Gua Bau, Gua Cilele, Gua Ciwulan, Gua Walet serta banyak lagi gua vertikal dan horizontal.

Tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan gua alam itu. Sebab, tidak semua orang bisa turun atau memasuki gua. Terutama goa vertikal yang mempunyai karateristik terjal dan berbahaya. Untuk memasuki gua vertikal harus mempunyai peralatan khusus dan keahlian khusus.     

Gua merupakan bentukan alam yang memakan waktu lama hingga ribuan tahun, umumnya terjadi akibat adanya suatu proses alam yang melubangi batuan kapur. Gua memiliki karakteristik berbeda-beda, bisa berbentuk suatu lorong panjang, gelap dan berkelok-kelok.

Berdasarkan riset yang pernah dilakukan Mapalaska (Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Singaperbangsa Karawang) dari seluruh proses kejadian terbentuknya goa di Karawang yang paling intensif adalah gua-gua yang terbentuk pada formasi batu gamping atau kapur (karst).

Kemudian, berkembang menjadi suatu bentang alam khas dan dikenal sebagai bentang alam karst. Hampir seluruh gua di kawasan bentang karst Pangkalan dibentuk dari karst yang telah mengalami pelarutan, sehingga menimbulkan relief dan pola pengaliran yang khas dan teratur yang prosesnya hingga ribuan tahun.

Hal tersebut dicirikan dengan adanya proses geokimia dan kehadiran atmosfer, biosfer dan hidrosfer. Akibat proses gaya-gaya geologi dari proses tersebut terbentuklah rekahan yakni jalur resapan air permukaan dan membentuk morfologi karst. Sehingga, bisa dibayangkan betapa indahnya panorama ornamen-ornamen di dalam gua yang terbentuk dari proses alam.
Salah satu ciri khas gua adalah stalakmit dan stalaktit, yang diketahui untuk tingkat pertumbuhan stalaktit dan stalakmit adalah 0,005 inci setahun. Gua Cilele yang jaraknya paling dekat dengan lokasi pertamangan merupakan salah satu gua yang memiliki karakteristik stalakmit dan stlaktit yang menarik dengan beragam bentuk.

Selain itu Gua Cilele dihuni beberapa jenis mahluk hidup, diantaranya ikan lele dan kelalawar serta binatang yang bentuk fisiknya berbeda dengan binatang biasanya karena habitatnya berbeda.


Rata-rata stalakmit dan stalaktik yang berada di wilayah kawasan krast Pangkalan memiliki panjang 2 meter dengan diameter 50 centimeter. Sehingga, bisa dihitung sendiri berapa lama usia gua di Karawang dengan melihat stalakmit dan stalaktit yang ada. (din/yuz/JPG)

Komentar

Postingan Populer