Penambang Kelas Teri Ancam Kelangsungan Karst Pangkalan

KARAWANG - Karst Pangkalan merupakan kumpulan batuan gamping atau batuan kapur di daerah Pangkalan, ujung selatan Karawang yang memiliki manfaat luar biasa bagi alam, rupanya masih ditambang oleh penambang kelas teri Walaupun ditambang oleh pemain kelas teri tetap saja hal ini mengancam kelangsungan Karst Pangkalan. " Setau saya penambang kecil masih beroperasi," ucap Aktivis Lingkungan, Hendro Wibowo kepada Portaljabar.net, Senin, (19/03/2018).

Hal ini membuktikan perusak lingkungan masih bisa bergerak secara leluasa, namun penambangan yang dilakukan tidak semasif dahulu. "Iya tapi tidak semasif dulu," ucapnya.

Walaupun hanya penambang kelas teri dan skalanya tidak masif tetap saja hal tersebut mengancam kekayaan alam itu sendiri.
"Akibat Karst Pangkalan yang rusak ditambang juga dapat merusak sumber air, lingkungan, hilangnya vegetasi (tumbuhan), dan hilangnya kekayaan alam itu sendiri," bebernya.

Dijelaskan Hendro rusaknya Karst sama dengan merusak daur hidrologi. "Dapat merusak daur hidrologi karena otomatis akan mematikan siklus penyimpanan air tanah yang merupakan potensi air bersih bagi kehidupan terutama Karawang," ucapnya.

Karena daur hidrologi yang sudah rusak mengakibatkan air permukaan langsung meluncur ke daerah bawah dan mengakibatkan genangan air dilokasi karst yang rusak.
"Ya jadi genangan karena sudah ga bisa mengalir ke kulit bumi lapisan bawah sehingga air akan mencari run off sendiri tuk mengalir ,' ucapnya.

Hendro sangat berharap aktivitas penambangan dapat dihentikan seluruhnya oleh Pemerintah karena banyaknya manfaat Karst bagi kehidupan. "Saya harap semua aktivitas penambangan dihentikan, karena Karst pangkalan menyimpan potensi alam yang luar biasa melimpah secara ekologi baik vegetasi maupun keragaman hayati," pungkasnya. (Uya)

Komentar

Postingan Populer