Warga Bantaran Cibeet Resah Jui Shin akan Kuasai Gunung Gua

KARAWANG.TVBERITA.COM.- Sejumlah masyarakat Karawang, terutama yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Cibeet khawatir daerah mereka bakal dilanda banjir besar. Pasalnya, Gunung Gua yang merupakan hulu Sungai Cibeet diinformasikan bakal digali untuk dijadikan bahan baku semen.

"Saat ini di wilayah Kabupaten Bekasi yang berbatasan dengan Kabupaten Karawang telah berdiri pabrik semen, PT. Jui Shin Indonesia (JSI). Pabrik tersebut dipastikan menggali bahan baku dari pegunungan yang ada di wilayah Kabupaten Karawang," ujar salah seorang aktivis lingkungan Karawang Selatan, Cepyan Lukmanul Hakim, Minggu (12/1).

Menurut dia, di wilayah Kabupaten Bekasi tidak tersedia bahan baku semen, sehingga pabrik itu mengincar Gunung Gua untuk ditambang kandungan batu karstnya. Gunung di tengah hutan di Kecamatan Tegalwaru, Karawang itu, sangat diminati pabrik semen yang berada di Desa/Kecamatan Bojongmangu, Kabupaten Bekasi tersebut.

Menurut Cepyan, berdasarkan hasil penelitian ahli , Gunung Gua banyak mengandung batuan karst. Namun gunung tersebut juga merupakan daerah serapan air.

Oleh karena itu, jika Gunung Gua ditambang, niscaya wilayah Kabupaten Karawang akan dilanda banjir besar.

"PT JSI sedang berusaha menguasai Gunung Gua dari pihak Perhutani. Perusahaan itu ingin melakukan tukar guling lahan dengan Perhutani seluas 100 hektare lebih," tutur Cepyan.

 Dikatakan, pihaknya mendapatkan bocoran tentang hal itu langsung dari salah seorang karyawan JSI. Bahkan, JSI telah menyiapkan lahan sepuluh kali lipat dari luas lahan yang diincarnya itu.

"Sebagai aktivis kami siap menghadang niat tersebut," ujar Cepyan.

Disebutkan, sesuai Undang-undang tukar guling lahan untuk kepentingan bisnis seharusnya 27 kali lipat, bukan sepuluh kali lipat. Apalagi, lahan yang akan dimanfaatkan untuk kepentingan bisnis itu mengandung kekayaan alam yang tak ternilai harganya.

Menurut Cepyan, pabrik JSI hanya berjarak sekira 3 Km dari Gunung Gua. Perusahaan tersebut sudah berupaya membeli Gunung Gua sejak 2009 dan kini keinginan itu semakin gencar dilakukan pihak JSI.

"Kamia harap pihak-pihak terkait tidak mengeluarkan izin tukar guling itu," ujar Cepyan.

Di tempat terpisah, Agus, warga Desa Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat mengatakan, selama ini Desa Karangligar menjadi langganan banjir luapan Sungai Cibeet."Bagian hulu Cibeet sudah mulai rusak, sehingga desa kami sering banjir. Tak bisa dibayang bagaimana kondisi desa kami, jika nanti Gunung Gua dirusak," tutur Agus.

Dikatakan, warga Karangligar resah setelah menerima informasi Gunung Gua akan dijadikan wilayah pertambangan (WP). Mereka khawatir desanya akan hancur tergerus bah jika Gunung Gua benar-benar dikuasai PT. JSI

Hal senada dikatakan Endang, warga Parungsari, Kecamatan Telukjambe Timur yang letak rumahnya persis berada di tepi Sungai Cibeet. "Jika pemerintah mengabulkan keinginan PT JSI, sama halnya mereka membinasakan warga Parungsari," ujar Endang.

Warga Parungsari, lanjut Endang, menginginkan penjelasan dari bupati atau wakil rakyat bahwa isu tersebut tidak benar. Jika pihak legislatif dan eksekutif Karawang tidak berani angkat bicara, berarti isu tentang PT JSI ingin menguasai Gunung Gua, bukan isapan jempol.

Sayangnya, hingga berita ini disusun, belum ada pihak-pihak terkait yang mau memberikan penjelesan tentang isu tersebut. Demikian pula, pihak JSI belum bersedia memberikan tanggapan.


Bahkan, salah seorang jajaran direksi PT JSI, Freddy, yang dihubungi melalui telefon selularnya tidak merespon panggilan TVBERITA. Demikian pula pesan singkat atau sms yang disampaikan, belum dijawab.


Komentar

Postingan Populer